Membuang air rebusan mie pertama tidak menghilangkan bahan kimia berbahaya dalam mie, namun hanya mengurangi saja
Mi instan
merupakan salah satu makanan yang paling mudah ditemukan, praktis, dan
disukai banyak orang karena rasanya yang enak. Daya simpannya yang lama
juga membuat mi instan kerap menjadi pilihan untuk mereka yang tinggal
sendiri, namun tak punya waktu untuk memasak.
"Namun yang paling
berbahaya adalah adanya kandungan bahan pengawet, MSG (monosodium
glutamat), dan bahan pewarna makanan yang ada di dalam mi instan,"
ungkap dr Patricia Wijaya, dokter ahli kecantikan dari Beauty Inc.
kepada Kompas Female, usai peluncuran produk mi instan baru di Swiss Bel Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2012) lalu.
Kandungan
bahan berbahaya dalam mi instan ini didapatkan dari proses pengolahan
sampai proses pengawetan yang dilakukan dengan cara menggoreng mi
sampai kering. Proses penggorengan biasanya menggunakan minyak goreng,
yang membuat air rebusan menjadi keruh dan sedikit berminyak ketika
direbus.
"Banyak orang yang mengatakan bahwa air rebusan pertama
ini harus dibuang agar pengawetnya hilang. Namun sebenarnya zat
pengawet ini tidak akan hilang," tukas dr Patricia.
Air rebusan
mi instan yang pertama akan mengeluarkan minyak dan zat kimia lainnya
yang mungkin saja digunakan untuk membuatnya. Namun, bahan pengawet dan
kandungan lain yang berbahaya bagi kesehatan ketika diolah lebih lanjut
ini tidak akan hilang 100 persen. Ia hanya akan berkurang sedikit
ketika air rebusan pertama dibuang.
Kandungan minyak, bahan
pengawet, MSG, dan zat pewarna masih akan tetap menempel pada mi instan
meski kadarnya sudah berkurang beberapa persen. Perlu Anda ketahui,
penggunaan bahan pengawet tak selamanya membahayakan, karena produsen
mi instan tentunya harus mengikuti standar aman yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Namun kandungan bahan kimia ini masih berpotensi untuk menyebabkan
berbagai gangguan kesehatan bila dikonsumsi secara rutin. "Efek yang
dirasakan memang adalah efek jangka panjang, misalnya gangguan
pencernaan, konstipasi, sampai kanker pencernaan, dan lainnya,"
tukasnya.
Dalam jangka panjang, bahan kimia tersebut juga akan
sangat berbahaya bagi kecantikan wajah dan kulit. Kulit menjadi lebih
kering, yang kelak akan menimbulkan berbagai gejala penuaan dini.
Selain itu, mi instan juga akan merusak program diet Anda, karena kadar
kalorinya tinggi. Sekali lagi, boleh-boleh saja menikmati mi instan,
tetapi sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering. Jangan menjadikan mi
instan sebagai makanan utama, melainkan sebagai jajanan selingan saja.
Tetaplah mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang untuk sarapan, makan
siang, dan makan malam. (KOMPAS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar